Mekanisme penjurian Miss World, seperti apa sich?
0
Miss World 2013 rencananya akan digelar di Indonesia,
tepatnya di Jakarta dan Bali. Akan tetapi, ajang kontes kecantikan kelas dunia
ini menuai banyak pro dan kontra. Tapi, bukan itu yang jadi bahasan kami,
melainkan bagaimana sich sistem penjurian
Miss World? Check it out!
Penjurian Miss World tidak melulu bicara masalah kecantikan |
Bicara tentang Miss World, kita pasti bicara tentang
perempuan cantik dari seluruh dunia. Akan tetapi, kecantikan bukan jadi
satu-satunya tolak ukur seorang kontestan bisa menjadi juara. Ada banyak lagi
kriteria yang menjadi pertimbangan para juri dalam menilai masing-masing kontestan. Nah berikut
ini adalah beberapa tahapan penjurian di ajang Miss World.
Apakah tahapan penjurian di ajang Miss World berhenti sampai disitu? Ternyata tidak, kontestan kemudian ditantang agar bisa memenangkan Fast Track Events atau Challenge Events. Jika sebelum tahun 2011, pemenang dari setiap Fast Track Events akan langsung bisa mendapat tempat di semifinal, maka sejak tahun 2011, hal itu tidak berlaku. Akan tetapi, Challenge Events tetap menjadi poin utama dalam penjurian Miss World, karena pemenang akan bisa mendapatkan tambahan skor poin untuk penilaian. Ada 5 kategori dalam Fast Track Events yang dipertandingkan, yaitu Sports, Talent, Beach Beauty, Top Model, dan Beauty with a Purpose. Kategori Beauty with a Purpose dalam Challenge Events merupakan kategori yang memberikan poin tambahan paling tinggi.
Setelah keseluruhan poin dari babak penyisihan dan
Fast Track Events dikumpulkan, maka diambillah sejumalah kontestan dengan skor
tertinggi yang berhak melaju ke semi final. Di babak ini, mekanisme penjurian
Miss World sepenuhnya berada ditangan para juri. Bahkan, pihak penyelenggara
Miss World sendiri juga tidak akan tahu kriteria apa yang digunakan juri untuk
membuat ranking dari semifinalis yang tersisa. Semua penilaian akan
dikonfigurasi dalam bentuk poin bagi peserta.
Mekanisme penjurian Miss World yang terakhir adalah
tahap final. Pada tahap ini beberapa kontestan yang berhasil melaju ke semi
final akan dieliminasi sehingga tinggal menyisakan beberapa orang finalis. Ini
adalah kesempatan terakhir bagi para peserta untuk meyakinkan pemirsa, terutama
juri kalau mereka layak menjadi Miss World. Pada tahap semi final dan final, tahapan
penjurian di ajang Miss World sedikit berbeda dengan Miss Universe. Jika di
Miss Universe, poin akan direset menjadi 0 ketika peserta masuk ke tahap semi final,
maka di ajang Miss World tidak. Sama seperti semi final, juri akan memberi
penilaian dan meranking posisi mereka. Setelah itu, seluruh poin yang telah
didapat peserta akan diakumulasi, dan peserta yang mendapat skor tertinggi akan
dimahkotai sebagai Miss World.
Nah, itu tadi mekanisme penjurian Miss World yang menentukan seseorang menjadi pemenangnya atau tidak. Jelas sekali, kecantikan bukan menjadi poin atau syarat utama seseorang bisa menjadi seorang Miss World. Besar harapan, dengan mengetahui tahapan penjurian di Ajang Miss World bisa membuat kita tidak memandang kontes kecantikan ini sebagai hal yang buruk, apalagi dianggap sebagai ajang yang merendahkan martabat perempuan. Semoga semua makhluk berbahagia!
Nah, itu tadi mekanisme penjurian Miss World yang menentukan seseorang menjadi pemenangnya atau tidak. Jelas sekali, kecantikan bukan menjadi poin atau syarat utama seseorang bisa menjadi seorang Miss World. Besar harapan, dengan mengetahui tahapan penjurian di Ajang Miss World bisa membuat kita tidak memandang kontes kecantikan ini sebagai hal yang buruk, apalagi dianggap sebagai ajang yang merendahkan martabat perempuan. Semoga semua makhluk berbahagia!
0 comments: