Mekanisme penjurian Miss World, seperti apa sich?

0
1:28 PM
Miss World 2013 rencananya akan digelar di Indonesia, tepatnya di Jakarta dan Bali. Akan tetapi, ajang kontes kecantikan kelas dunia ini menuai banyak pro dan kontra. Tapi, bukan itu yang jadi bahasan kami, melainkan bagaimana sich sistem penjurian Miss World? Check it out!

Tahapan penjurian di ajang Miss World
Penjurian Miss World tidak melulu bicara masalah kecantikan
 
Bicara tentang Miss World, kita pasti bicara tentang perempuan cantik dari seluruh dunia. Akan tetapi, kecantikan bukan jadi satu-satunya tolak ukur seorang kontestan bisa menjadi juara. Ada banyak lagi kriteria yang menjadi pertimbangan para juri dalam  menilai masing-masing kontestan. Nah berikut ini adalah beberapa tahapan penjurian di ajang Miss World.

Mekanisme penjurian Miss World yang pertama adalah dalam tahap preliminary alias babak penyisihan. Di tahap ini, peserta Miss World akan diwawancarai secara personal oleh juri yang ada. Ada 3 kategori yang menjadi bahan penilaian. Kategori pertama terdiri dari kecantikan, keanggunan, dan pesona. Kategori kedua terdiri dari kecerdasan, ketenangan, dan kepribadian. Figur dan tingkah laku masuk dalam penilaian kategori ketiga. Setiap juri diberikan hak untuk menilai dari skala 6-10 untuk setiap kategori. Setelah itu hasil penilaian dari semua juri dikumpulkan jadi satu lalu ditabulasikan.

Apakah tahapan penjurian di ajang Miss World berhenti sampai disitu? Ternyata tidak, kontestan kemudian ditantang agar bisa memenangkan Fast Track Events atau Challenge Events. Jika sebelum tahun 2011, pemenang dari setiap Fast Track Events akan langsung bisa mendapat tempat di semifinal, maka sejak tahun 2011, hal itu tidak berlaku. Akan tetapi, Challenge Events tetap menjadi poin utama dalam penjurian Miss World, karena pemenang akan bisa mendapatkan tambahan skor poin untuk penilaian. Ada 5 kategori dalam Fast Track Events yang dipertandingkan, yaitu Sports, Talent, Beach Beauty, Top Model, dan Beauty with a Purpose. Kategori Beauty with a Purpose dalam Challenge Events merupakan kategori yang memberikan poin tambahan paling tinggi.

Setelah keseluruhan poin dari babak penyisihan dan Fast Track Events dikumpulkan, maka diambillah sejumalah kontestan dengan skor tertinggi yang berhak melaju ke semi final. Di babak ini, mekanisme penjurian Miss World sepenuhnya berada ditangan para juri. Bahkan, pihak penyelenggara Miss World sendiri juga tidak akan tahu kriteria apa yang digunakan juri untuk membuat ranking dari semifinalis yang tersisa. Semua penilaian akan dikonfigurasi dalam bentuk poin bagi peserta.

Mekanisme penjurian Miss World yang terakhir adalah tahap final. Pada tahap ini beberapa kontestan yang berhasil melaju ke semi final akan dieliminasi sehingga tinggal menyisakan beberapa orang finalis. Ini adalah kesempatan terakhir bagi para peserta untuk meyakinkan pemirsa, terutama juri kalau mereka layak menjadi Miss World. Pada tahap semi final dan final, tahapan penjurian di ajang Miss World sedikit berbeda dengan Miss Universe. Jika di Miss Universe, poin akan direset menjadi 0 ketika peserta masuk ke tahap semi final, maka di ajang Miss World tidak. Sama seperti semi final, juri akan memberi penilaian dan meranking posisi mereka. Setelah itu, seluruh poin yang telah didapat peserta akan diakumulasi, dan peserta yang mendapat skor tertinggi akan dimahkotai sebagai Miss World. 

Nah, itu tadi mekanisme penjurian Miss World yang menentukan seseorang menjadi pemenangnya atau tidak. Jelas sekali, kecantikan bukan menjadi poin atau syarat utama seseorang bisa menjadi seorang Miss World. Besar harapan, dengan mengetahui tahapan penjurian di Ajang Miss World bisa membuat kita tidak memandang kontes kecantikan ini sebagai hal yang buruk, apalagi dianggap sebagai ajang yang merendahkan martabat perempuan. Semoga semua makhluk berbahagia!


About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 comments: