Peperangan atheis vs theis, siapakah pemenangnya?
0
Di kehidupan sekitar saya, sudah sering saya melihat,
mendengar, atau bahkan terlibat langsung perdebatan tentang tuhan. Ada yang
percaya, ada pula yang tidak, kedua kelompok saling mempertahankan pendapatnya.
Inilah yang biasa disebut peperangan atheis vs theis. Lalu, siapakah yang
menang?
Atheis vs theis, pertempuran yang tak kunjung usai |
Sangat sulit menentukan pemenang dalam perdebatan
antara percaya dengan tuhan vs tidak percaya dengan tuhan. Theis alias kaum
yang percaya akan adanya tuhan mengklaim bahwa merekalah yang menang dengan
beragam argumentasi yang diberikan. Begitu juga dengan atheis, mereka yakin
merekalah pemenangnya dengan segala pertanyaan-pertanyaan tentang ketuhanan. Meskipun,
jika dilihat secara sepintas dari peperangan atheis vs theis, ibarat tinju maka kaum atheis bisa dikatakan
menang dengan angka tipis dibanding theis. Tapi itu menurut saya, tentu berbeda
dengan pandangan anda!
Ketika kita mau cermati, dari perdebatan percaya
dengan tuhan vs tidak percaya dengan tuhan, kedua kelompok sama-sama tidak bisa
membuktikan kebenaran. Theis tidak mampu memberikan jawaban memuaskan kenapa
manusia harus bertuhan. Sedangkan atheis juga tidak bisa menjawab tentang
ketiadaan tuhan. Alhasil, yang ada hanya pertarungan tanpa akhir dengan
dibumbui dengan kata-kata “mutiara” yang menggelikan (caci maki, ad hominem,
dll).
Tidak bisa dipungkiri, perdebatan akan tuhan akan
selalu ada. Hal ini bisa dimaklumi selama subyek yang menjadi pokok perdebatan
(dalam hal ini tuhan) masih malu-malu menunjukkan eksistensinya. Dari
peperangan tak berujung, muncul juga kaum netral yang biasa disebut agnostik.
Menjadi kaum ini cukup berat, bersama orang atheis mereka ditentang, apalagi
dengan orang theis, mereka dibully habis-habisan. Lalu, harus bagaimana?
0 comments: