Cocoklogi sains dengan agama, pembenaran yang memuakkan
3
Coba anda googling kata “asal
usul alam semesta” di internet. Maka anda akan menemukan tidak sedikit yang
kemudian berusaha membandingkan teori ilmiah yang ada dengan ajaran dari
agamanya masing-masing. Istilah ini oleh para free thinker Indonesia seringkali
dipelesetkan menjadi cocoklogi sains dengan agama. Apakah yang salah dengan hal
itu?
Cocoklogi sains dengan agama, hal yang harus dihindari oleh umat beragama |
Sebenarnya, bagi saya
pribadi, tidak ada yang melarang cocoklogi
sains dengan agama. Akan tetapi, hal tersebut menjadi sangat memuakkan jika
kemudian hal tersebut dijadikan pembenaran untuk menyatakan bahwa salah satu
agama adalah yang paling benar diantara yang lain. Padahal kecocokan yang
terjadi hanyalah karena sebuah kebetulan tanpa adanya landasan ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan. Saya memang bukan ahli sains, namun saya merasa
geli jika kemudian ada yang bilang agama A terbukti benar karena ayat X cocok
dengan teori F. Kenapa saya bilang demikian?
Kesimpulannya ketika ada cocoklogi sains dengan agama, hal
tersebut hanya akan jadi bahan tertawaan oleh mereka yang benar-benar paham
tentang sains. Saya berikan contoh, misal anda mengklaim ayat A dalam kitab
suci agama Y cocok dengan teori bigbang, lalu anda menyatakan kalau ini adalah
bukti bahwa kitab suci agama Y adalah benar. Bagaimana jika teori bigbang
kemudian diruntuhkan oleh teori baru yang lebih bisa dipertanggungjawabkan?
Maka secara otomatis, langsung maupun tidak langsung sama dengan menyatakan
bahwa kitab suci agama Y adalah salah. Ini yang dalam pepatah disebut “Senjata
makan tuan,” sebuah pembenaran yang konyol akibat cocoklogi sains dan agama.
Akan tetapi, bagi saya,
cocoklogi sains dan agama tidak mungkin bisa dihindari. Kenapa bisa seperti
itu? Hal ini dikarenakan sumber agama, yaitu kitab suci sifatnya multi tafsir.
Si A dan si B akan memiliki interpretasi yang berbeda ketika memahami ayat X di
kitab suci agamanya. Namun, biasanya kegiatan mencocok-cocokkan agama hanya
dilakukan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak tahu tentang sains (termasuk
saya, hehehehehe). Dan hal ini justru akan menunjukkan kedunguan pemeluk sebuah
agama dan menjadi bahan olok-olokan saja.
bagus artikelnya gan, geli gue bacanya :v
ReplyDeleteMakasich gan atas kunjungannya
DeleteMasuk di akal sih, tpi gan setau gw blm ada suatu teori sains yg di cocokologi trus teorinya terbukti salah
ReplyDelete