Cocoklogi sains dengan agama, pembenaran yang memuakkan

3
10:46 PM
Coba anda googling kata “asal usul alam semesta” di internet. Maka anda akan menemukan tidak sedikit yang kemudian berusaha membandingkan teori ilmiah yang ada dengan ajaran dari agamanya masing-masing. Istilah ini oleh para free thinker Indonesia seringkali dipelesetkan menjadi cocoklogi sains dengan agama. Apakah yang salah dengan hal itu?

Cocoklogi sains dan agama
Cocoklogi sains dengan agama, hal yang harus dihindari oleh umat beragama

Sebenarnya, bagi saya pribadi, tidak ada yang melarang cocoklogi sains dengan agama. Akan tetapi, hal tersebut menjadi sangat memuakkan jika kemudian hal tersebut dijadikan pembenaran untuk menyatakan bahwa salah satu agama adalah yang paling benar diantara yang lain. Padahal kecocokan yang terjadi hanyalah karena sebuah kebetulan tanpa adanya landasan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Saya memang bukan ahli sains, namun saya merasa geli jika kemudian ada yang bilang agama A terbukti benar karena ayat X cocok dengan teori F. Kenapa saya bilang demikian?

Saya merasa geli, sebab ketika anda mencocokkan sains dengan agama, itu adalah hal yang sangat kontradiktif. Kok bisa begitu? Begini, sains adalah sekumpulan pengetahuan yang merupakan hasil didasarkan dari beberapa teori dan harus bisa diuji secara sistematis dengan metode-metode yang berhubungan dengan bidang ilmu tersebut. Sains dan teori ilmiah tidak kebal dengan fallacy, dimana ketika ada teori baru yang lebih bisa dipertanggungjawabkan, maka runtuhlah teori lama yang dijadikan rujukan sains tersebut. Sedangkan ajaran agama yang beradasar kitab suci tidak memiliki hal tersebut. Kitab suci yang merupakan sumber tertinggi sebuah agama bersifat statis, dan hanya berdasarkan pada keyakinan semata, dan bukan pada pembuktian. Lalu, apa kesimpulannya?

Kesimpulannya ketika ada cocoklogi sains dengan agama, hal tersebut hanya akan jadi bahan tertawaan oleh mereka yang benar-benar paham tentang sains. Saya berikan contoh, misal anda mengklaim ayat A dalam kitab suci agama Y cocok dengan teori bigbang, lalu anda menyatakan kalau ini adalah bukti bahwa kitab suci agama Y adalah benar. Bagaimana jika teori bigbang kemudian diruntuhkan oleh teori baru yang lebih bisa dipertanggungjawabkan? Maka secara otomatis, langsung maupun tidak langsung sama dengan menyatakan bahwa kitab suci agama Y adalah salah. Ini yang dalam pepatah disebut “Senjata makan tuan,” sebuah pembenaran yang konyol akibat cocoklogi sains dan agama.

Akan tetapi, bagi saya, cocoklogi sains dan agama tidak mungkin bisa dihindari. Kenapa bisa seperti itu? Hal ini dikarenakan sumber agama, yaitu kitab suci sifatnya multi tafsir. Si A dan si B akan memiliki interpretasi yang berbeda ketika memahami ayat X di kitab suci agamanya. Namun, biasanya kegiatan mencocok-cocokkan agama hanya dilakukan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak tahu tentang sains (termasuk saya, hehehehehe). Dan hal ini justru akan menunjukkan kedunguan pemeluk sebuah agama dan menjadi bahan olok-olokan saja.

Nah, oleh karena itu, saya hanya menghimbau kepada teman-teman yang beragama, sebagai wujud sayang saya kepada anda, tidak peduli apapun agama anda. Hentikanlah cocoklogi sains dengan agama, atau anda dan agama anda hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kecuali anda memang senang dijadikan bahan olok-olokan para free thinker, hehehehehehe. Semoga semua makhluk berbahagia!

About the author

Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

3 comments:

  1. bagus artikelnya gan, geli gue bacanya :v

    ReplyDelete
  2. Masuk di akal sih, tpi gan setau gw blm ada suatu teori sains yg di cocokologi trus teorinya terbukti salah

    ReplyDelete